Kamis, 30 Desember 2010

kuasai kecerdasan emosi anda

Kuasai Kecerdasan Emosi Anda!

Ditulis oleh: Anne Ahira

"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah."
-- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.

Mampu menguasai emosi, seringkali orang
menganggap remeh pada masalah ini.
Padahal, kecerdasan otak saja tidak
cukup menghantarkan seseorang mencapai
kesuksesan.

Justru, pengendalian emosi yang baik
menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.

Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran
mental dari seseorang yang cerdas dalam
menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang
ringan hingga kompleks.

Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa
memahami, mengenal, dan memilih
kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi
bisa memahami orang lain dengan baik
dan membuat keputusan dengan bijak.

Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait
erat dengan bagaimana seseorang dapat
mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan
berinteraksi dengan sesamanya.

Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan
bertanggung jawab dalam segala hal yang
terjadi dalam hidupnya sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang
dimilikinya.

Kecerdasan emosi lebih terfokus pada
pencapaian kesuksesan hidup yang
*tidak tampak*.

Kesuksesan bisa tercapai ketika
seseorang bisa membuat kesepakatan
dengan melibatkan emosi, perasaan dan
interaksi dengan sesamanya.

Terbukti, pencapaian kesuksesan secara
materi tidak menjamin kepuasan hati
seseorang.

Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang
juga dikenal dengan sebutan "EQ"),
dikenalkan melalui pasar dunia.

Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang
untuk mengatasi dan menggunakan emosi
secara tepat dalam setiap bentuk
interaksi lebih dibutuhkan daripada
kecerdasan otak (IQ) seseorang.

Sekarang, mari kita lihat, bagaimana
emosi bisa mengubah segala keterbatasan
menjadi hal yang luar biasa....

Seorang miliuner kaya di Amerika
Serikat, Donald Trump, adalah contoh
apik dalam hal ini. Di tahun 1980
hingga 1990, Trump dikenal sebagai
pengusaha real estate yang cukup
sukses, dengan kekayaan pribadi yang
diperkirakan sebesar satu miliar US
dollar.

Dua buku berhasil ditulis pada puncak
karirnya, yaitu "The Art of The Deal
dan Surviving at the Top". Namun jalan
yang dilalui Trump tidak selalu
mulus...

Nuyan ingat depresi yang melanda dunia
di akhir tahun 1990? Pada saat itu
harga saham properti pun ikut anjlok
dengan drastis. Hingga dalam waktu
semalam, kehidupan Trump menjadi sangat
berkebalikan.

Trump yang sangat tergantung pada
bisnis propertinya ini harus menanggung
hutang sebesar 900 juta US Dollar!
Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi
kebangkrutannya.

Beberapa temannya yang mengalami nasib
serupa berpikir bahwa inilah akhir
kehidupan mereka, hingga benar-benar
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh
diri.

Di sini kecerdasan emosi Trump
benar-benar diuji. Bagaimana tidak,
ketika ia mengharap simpati dari mantan
istrinya, ia justru diminta memberikan
semua harta yang tersisa sebagai ganti
rugi perceraian mereka.

Orang-orang yang dianggap sebagai teman
dekatnya pun pergi meninggalkannya
begitu saja. Alasan yang sangat
mendukung bagi Trump untuk putus asa
dan menyerah pada hidup. Namun itu
tidak dilakukannya.

Trump justru memandang bahwa ini
kesempatan untuk bekerja dan mengubah
keadaan. Meski secara finansial ia
telah kehilangan segalanya, namun ada
"intangible asset" yang tetap
dimilikinya.

Ya, Trump memiliki pengalaman dan
pemahaman bisnis yang kuat, yang jauh
lebih berharga dari semua hartanya yang
pernah ada!

Apa yang terjadi selanjutnya?

Fantastis, enam bulan kemudian Trump
sudah berhasil membuat kesepakatan
terbesar dalam sejarah bisnisnya.

Tiga tahun berikutnya, Trump mampu
mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis
kembali buku terbarunya yang diberi
judul "The Art of The Comeback".

Dalam bukunya ini Trump bercerita
bagaimana kebangkrutan yang menimpanya
justru menjadikannya lebih bijaksana,
kuat dan fokus daripada sebelumnya.

Bahkan ia berpikir, jika saja musibah
itu tidak terjadi, maka ia tidak akan
pernah tahu teman sejatinya dan tidak
akan menjadikannya lebih kaya dari yang
sebelumnya. Luar biasa bukan? :-)

Kecerdasan Emosi memberikan seseorang
keteguhan untuk bangkit dari kegagalan,
juga mendatangkan kekuatan pada
seseorang untuk berani menghadapi
ketakutan.

Tidak sama halnya seperti kecerdasan
otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir
pada setiap org & bisa dikembangkan.

Berikut beberapa tips bagaimana cara
mengasah kecerdasan emosi:

1. Selalu hidup dengan keberanian.

Latihan dan berani mencoba hal-hal baru
akan memberikan beragam pengalaman dan
membuka pikiran dengan berbagai
kemungkinan lain dalam hidup.

2. Selalu bertanggung jawab dalam
segala hal.

Ini akan menjadi jalan untuk bisa
mendapatkan kepercayaan orang lain dan
mengendalikan kita untuk tidak mudah
menyerah. "being accountable is being
dependable"

3. Berani keluar dari zona nyaman.

Mencoba keluar dari zona nyaman akan
membuat kita bisa mengeksplorasi banyak
hal.

4. Mengenali rasa takut dan mencoba
untuk menghadapinya.

Melakukan hal ini akan membangun rasa
percaya diri dan dapat menjadi jaminan
bahwa segala sesuatu pasti ada
solusinya.

5. Bersikap rendah hati.

Mau mengakui kesalahan dalam hidup
justru dapat meningkatkan harga diri
kita.

So, kuasailah kecerdasan emosi Nuyan!

Karena mengendalikan emosi merupakan
salah satu faktor penting yang bisa
mengendalikan Nuyan menuju sukses dan
juga menikmati warna-warni kehidupan. :-)

Sumber:anne ahira

bangkitkan mood dihari buruk


SETIAP orang tentu pernah menghadapi hari yang buruk bak neraka. Ada kalanya, seisi dunia seolah-olah berkonspirasi membuat Anda sengsara dan menderita.

Rentetan peristiwa mulai dari jalanan macet, klien bermasalah, rekan kerja yang cari gara-gara, evaluasi kinerja yang menurun, sampai kehidupan personal yang amburadul bisa membuat Anda menjambak-jambak rambut saking frustrasinya.

Tapi, jangan biarkan hal-hal negatif merusak suasana hati Anda. Sebab, ada sejumlah trik yang dapat dilakukan untuk membuat Anda tetap tersenyum dan optimistis menghadapi sisa hari.

Gretchen Rubin, penulis 'The Happiness Project' membagikan sejumlah tipsnya untuk mencerahkan suasana hati.
Berikut ini beberapa di antaranya:

Kendalikan nafsu

Tahan diri untuk memanjakan diri sendiri. Sering kali, hal-hal yang kita pilih sebagai pelampiasan untuk memperbaiki mood, justru tidak berdampak baik.
Kesenangan yang Anda raih dari belanja atau makan gila-gilaan biasanya hanya bertahan sesaat. Tapi, perasaan bersalah, hilang kendali, dan berbagai konsekuensi negatif lainnya justru bisa memperburuk suasana hati di sepanjang sisa hari.

Berbuat baik

Lakukan sesuatu yang manis dan berarti bagi orang lain. Berbuat baik dan tidak mementingkan diri sendiri, bisa membuat Anda merasa lebih puas dan bahagia.

Alihkan perhatian
Jangan membuat diri sendiri terpuruk dengan membenamkan diri dalam perasaan kesal dan sedih. Alihkan perhatian sebentar dari kekusutan pikiran. Misalnya dengan menikmati teh hangat, membaca buku favorit, menonton film, atau mengobrol ringan bersama teman-teman.

Ketenangan batin

Raih ketenangan batin dengan melakukan hal-hal kecil, seperti membersihkan lemari pakaian yang penuh sesak atau membereskan meja kerja yang berantakan. Perasaan yang tercipta setelah melihat kemajuan, kontrol, serta ketertiban dapat memberikan kenyamanan yang dibutuhkan.

Bersyukur

Pikirkan hal-hal lain yang Anda miliki selain kejadian-kejadian buruk yang menimpa diri. Setidaknya, Anda masih bisa bermain dengan buah hati di rumah, bercengkrama dengan kekasih, atau menikmati malam yang seru dengan para sahabat.

Perspektif

Tanyakan pada diri sendiri, akankah persoalan tersebut masih akan menjadi masalah dalam waktu sebulan atau setahun lagi?
(LI/OL-06) ,

kebahagiaan


5 tahap raih kebahagiaan finansial
MEMILIKI kendali penuh terhadap uang yang dimiliki merupakan salah satu cara membuat orang merasa bahagia, terlepas dari berapa jumlah kekayaannya. Dengan mengadopsi sejumlah kebiasaan yang baik, sertiap orang dapat merasa lebih bahagia tentang kehidupan finansialnya secara keseluruhan.
Berikut ini adalah sejumlah kebiasaan finansial yang baik yang dapat Anda terapkan, seperti terungkap dalam buku berjudul ‘The Ten Commandements of Financial Happiness’:
Terorganisasi
Lakukan sistem pengarsipan sehingga Anda dapat lebih mudah mencatat pemasukan dan pengeluaran. Dengan demikian, lebih banyak waktu dan energi yang dapat Anda simpan.
Bayar langsung tagihan
Jangan menunggu sampai semua tagihan menumpuk lantas baru membayarnya sekaligus. Sebaiknya, bayar langsung begitu tagihan datang. Membayar selusin tagihan sekaligus bisa membuat Anda terpukul melihat begitu banyak uang yang terkuras dari tabungan. Sebaliknya, membayarnya satu persatu begitu tagihan datang tidak akan membuat Anda terlalu terperanjat melihat jumlahnya.
Tabungan lima persen
Sisihkan setidaknya lima persen dari pendapatan perbulan untuk tabungan. Hal itu dapat membuat Anda otomatis dipenuhi kebahagiaan finansial. Anda dapat langsung menyisihkan lima persen pendapatan sebelum membelanjakannya untuk keperluan lain. Begitu sudah terbiasa menabung, Anda dapat meningkatkan jumlahnya secara bertahap menjadi 10 persen atau lebih tinggi.
Buat dan capai tujuan
Mencapai kebahagiaan bukan melulu masalah telah mencapai tujuan atau belum, tapi soal membuat kemajuan. Buat satu atau dua tujuan finansial setiap waktu, dan bekerja keraslah untuk membuatnya menjadi kenyataan. Rasakan kebahagiaan yang Anda nikmati ketika melalui prosesnya.
Beramal
Orang yang mengamalkan sebagian hartanya akan merasa lebih bahagia dan sehat lahir batin. Mereka cenderung tidur lebih nyenyak dan berolah raga lebih sering sehingga memiliki pikiran yang lebih sehat. Selain itu, memberikan sebagian harta kepada orang lain juga menjauhkan diri dari rasa tamak dan tidak puas. Dengan demikian, Anda akan merasa lebih bersyukur atas kenikmatan hidup yang dimiliki saat ini.
sumber: Yulia Permata Sari, mediaindonesia.com