Kamis, 30 Desember 2010

bangkitkan mood dihari buruk


SETIAP orang tentu pernah menghadapi hari yang buruk bak neraka. Ada kalanya, seisi dunia seolah-olah berkonspirasi membuat Anda sengsara dan menderita.

Rentetan peristiwa mulai dari jalanan macet, klien bermasalah, rekan kerja yang cari gara-gara, evaluasi kinerja yang menurun, sampai kehidupan personal yang amburadul bisa membuat Anda menjambak-jambak rambut saking frustrasinya.

Tapi, jangan biarkan hal-hal negatif merusak suasana hati Anda. Sebab, ada sejumlah trik yang dapat dilakukan untuk membuat Anda tetap tersenyum dan optimistis menghadapi sisa hari.

Gretchen Rubin, penulis 'The Happiness Project' membagikan sejumlah tipsnya untuk mencerahkan suasana hati.
Berikut ini beberapa di antaranya:

Kendalikan nafsu

Tahan diri untuk memanjakan diri sendiri. Sering kali, hal-hal yang kita pilih sebagai pelampiasan untuk memperbaiki mood, justru tidak berdampak baik.
Kesenangan yang Anda raih dari belanja atau makan gila-gilaan biasanya hanya bertahan sesaat. Tapi, perasaan bersalah, hilang kendali, dan berbagai konsekuensi negatif lainnya justru bisa memperburuk suasana hati di sepanjang sisa hari.

Berbuat baik

Lakukan sesuatu yang manis dan berarti bagi orang lain. Berbuat baik dan tidak mementingkan diri sendiri, bisa membuat Anda merasa lebih puas dan bahagia.

Alihkan perhatian
Jangan membuat diri sendiri terpuruk dengan membenamkan diri dalam perasaan kesal dan sedih. Alihkan perhatian sebentar dari kekusutan pikiran. Misalnya dengan menikmati teh hangat, membaca buku favorit, menonton film, atau mengobrol ringan bersama teman-teman.

Ketenangan batin

Raih ketenangan batin dengan melakukan hal-hal kecil, seperti membersihkan lemari pakaian yang penuh sesak atau membereskan meja kerja yang berantakan. Perasaan yang tercipta setelah melihat kemajuan, kontrol, serta ketertiban dapat memberikan kenyamanan yang dibutuhkan.

Bersyukur

Pikirkan hal-hal lain yang Anda miliki selain kejadian-kejadian buruk yang menimpa diri. Setidaknya, Anda masih bisa bermain dengan buah hati di rumah, bercengkrama dengan kekasih, atau menikmati malam yang seru dengan para sahabat.

Perspektif

Tanyakan pada diri sendiri, akankah persoalan tersebut masih akan menjadi masalah dalam waktu sebulan atau setahun lagi?
(LI/OL-06) ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar